12 Mar 2017 / in Tujuan Wisata
Mungkin masih banyak dari Anda yang belum pernah berkunjung ke Makassar, ibu kota provinsi Sulawesi Selatan yang juga merupakan kota terbesar dengan pembangunan paling pesat di wilayah timur Indonesia.
Kota pelabuhan ini sudah “bergeliat” sejak jaman
06 Feb 2017 / in Tujuan Wisata
Toraja Utara, Sulawesi Selatan, kini punya destinasi wisata baru. Setiap pekan, ribuan orang mendatangi Lolai, sebuah desa di Kecamatan Kapalapitu.
Kedatangan ribuan orang itu karena ingin merasakan sensasi berada "di atas awan". Jika malam hari hingga pukul 10.00
10 Sep 2015 / in Tujuan Wisata
Tana Toraja merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang memiliki keunikan budaya dan keindahan pariwisata yang mengagumkan. Rambu Tuka (pesta pernikahan) dan Rambu Solo (upacara kematian) merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Selain itu objek wisata
08 Sep 2015 / in Tujuan Wisata
Batu Tumonga termasuk objek wisata yang harus anda kunjungi ketika berada di Tana Toraja. Lokasi wisata ini terletak di lereng Gunung Sesean dengan ketinggian ±1300 meter dari permukaan laut, yang merupakan gunung tertinggi di kawasan Toraja. Gunung ini juga me
04 Sep 2015 / in Tujuan Wisata
Tradisi pekuburan dalam liang batu di Lemo sudah berlangsung sejak tahun 1650, digunakan pertama kali atas perintah ketua adat setempat bernama Songgi Patalo, keturunan Puang Tomembuli Buntu. Pekuburan yang dianggap paling tua adalah yang terletak di sebelah kiri liang yang dibuat oleh anak dari
14 Tempat Wisata Menarik yang dekat dari Makassar
12 Maret 2017 10:29
Mungkin masih banyak dari Anda yang belum pernah berkunjung ke Makassar, ibu kota provinsi Sulawesi Selatan yang juga merupakan kota terbesar dengan pembangunan paling pesat di wilayah timur Indonesia.
...
Read more
Nikmati Destinasi Wisata Baru Toraja, Negeri Atas Awan
06 Februari 2017 08:19Toraja Utara, Sulawesi Selatan, kini punya destinasi wisata baru. Setiap pekan, ribuan orang mendatangi Lolai, sebuah desa di Kecamatan Kapalapitu.
Kedatangan ribuan orang itu karena ingin merasakan sensasi berada "di atas awan". Jika malam hari hingga pukul 10.00 pagi, daerah yang berada di ketinggian sekitar 1400 meter di atas permukaan laut itu, seakan berada di atas awan.

Toraja Utara, Sulawesi Selatan, kini punya destinasi wisata baru. Setiap pekan, ribuan orang mendatangi Lolai, sebuah desa di Kecamatan Kapalapitu.
Kedatangan ribuan orang itu karena ingin merasakan sensasi berada "di atas awan". Jika malam hari hingga pukul 10.00 pagi, daerah yang berada di ketinggian sekitar 1400 meter di atas permukaan laut itu, seakan berada di atas awan.
Betapa tidak, dari sebuah halaman tempat dibangunnya Tongkonan Lempe, pengunjung yang datang dapat menyaksikan pemandangan di bawahnya yang tertutupi awan. Puncak-puncak gunung di kejauhan menyembul dari antara awan yang terhampar dengan sangat luas.
Sesekali gerakan awan membuat kampung-kampung di bawahnya terlihat. Rantepao, pusat kesibukkan Toraja Utara terlihat di kejauhan berada di bawah awan.
"Kalau malam hari dan awannya tidak terlalu banyak, Kota Rantepao terlihat sangat indah, karena lampu-lampunya," ujar Yunus Rantetoding, salah satu pengelola lokasi wisata ini.
Saat malam hari, lampu-lampu di kota Rantepao menambah pemandangan yang semakin memesona. Kota itu telihat seperti dari atas pesawat. Saat matahari mulai terbit, bangunan-bangunan Tongkonan, khas Toraja menjadi pemandangan yang semakin menarik.
Lolai memang berada di gugusan pengunungan dengan panorama yang sangat indah. Dari Rantepao, lokasi wisata baru ini bisa dijangkau sekitar 30 menit dengan berkendara. Para pengelola, yang merupakan pemilik Tongkonan Lempe hanya menarik biaya parkir dengan tarif sukarela.
"Kami memang belum memasang tarif secara khusus, jadi pengunjung membayar dengan seikhlasnya saja," tambah Yunus.
Di halaman mereka yang luas, tersedia pula beberapa tenda yang bisa disewa bagi yang ingin bertenda pada malam hari. Harga sewanya pun murah, Rp 80.000 untuk tenda besar dan Rp 50.000 untuk ukuran kecil.
Beberapa Teras Tongkonan Lempe juga bisa ditempati pengunjung untuk bersantai sambil menikmati kopi Toraja yang disajikan pemilik rumah Tongkonan tersebut. Wisatawan yang ingin menginap, mereka juga bisa menyewakan Tongkonan sebagai homestay.
Harap sediakan baju hangat atau jaket, karena hawa di Lolai yang kerap dijuluki sebagai "negeri diatas awan" ini sangat dingin. Menanti matahari terbit merupakan sebuah sensasi yang luar biasa, saat menyaksikan hamparan awan secara perlahan naik dari daratan rendah hingga ke Lolai.
Di saat-saat tertentu, pengunjung bahkan seolah menginjak awan, karena hamparan awan bisa sejajar dengan tempat berdiri di Tongkonan Lempe. Walau baru setahun populer, kini Lolai menjadi magnet wisata di Toraja Utara. para wisatawan asing yang datang ke Toraja pun tidak ingin ketinggalan untuk datang ke Lolai.
Toraja memang layak dijuluki "amazing land", karena panorama alam yang memesoa dipadu dengan kebudayaan dan tradisi yang masih terus dipertahankan.
"Kelak kami akan menambah berbagai fasilitas wisata di sini, agar pengunjung yang datang semakin nyaman," jelas Yunus.
(Ronny Adolof Buol / Kompas.com)
Read more
Tips Jalan-Jalan ke Tana Toraja ala Pemuda Toraja
10 September 2015 13:49
Tana Toraja merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang memiliki keunikan budaya dan keindahan pariwisata yang mengagumkan. Rambu Tuka (pesta pernikahan) dan Rambu Solo (upacara kematian) merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Selain itu objek wisatanya pun menarik dikunjungi seperti saja Londa, Ke’tekesu, Tilanga, Batutumonga, Pallawa, Pango-Pango, Gunung Sesean,Makula yang merupakan objek wisata favorit para pelancong. Mungkin hal inilah yang membuat sebagian orang menjulukinya Tana Toraja sebagai gudang wisata Sulawesi Selatan. Animo wisatawan cukup tinggi ke Toraja terutama di bulan Desember dimana di bulan ini ada banyak sekali pertunjukan budaya dan tour wisata.
Namun terkadang, para wisatawan terutama yang baru pertama kali ke Toraja kebingungan dalam hal mencari transportasi dan akomodasi di Tana Toraja. Belum lagi banyaknya sms dan pesan yang masuk di account Facebook dan handphoneku dari wisatawan yang bertanya pada saya. Tergerak dari kejadian inilah, maka saya menuliskan tips jalan-jalan di Toraja. Tips ini saya paparkan berdasarkan banyaknya pertanyaan yang sering ditanyakan ke saya :
- Kalau aku tiba di Makassar dan lanjut mau ke Toraja , bagusnya naik bus apa ya mas? Jawab: Semua armada bus bagus sih, tapi kalau dari pengalamanku, jika mau bus yang lumayan murah dan pelayanan lumayan bagus bisa naik bus bus Primadona (telepon 0411 477 2290) . Tiket bisa dipesan online di sini.
- Kalau menginap di Toraja, bagusnya nginap di mana ya? Di Toraja ada bisa nginap di wisma atau hotel. Kalau mau wisma yang murah bisa nginap di Wisma Sarla, dekat rumah sakit Marampa Jalan Andi Mappanyukki No.83 Rantepao harga Rp. 75 ribu- Rp. 150 ribu ( Pemesanan kamar sebaiknya dilakukan paling cepat tiga hari sebelum check dan hubungi 042321167 atau 082395635791). Kalau mau wisma yang menjadi favorit wisatawan selama ini bisa nginap di Wisma Maria 1 (Jalan Dr. Sam Ratulangi - Rantepao - Toraja Utara - Tlp. 0423 21165 dan Wisma Maria 2 (jalan pongtiku rntepao 0423 21288) tarifnya mulai dari 160 ribu ( wisma ini menjadi rekomendasi penginapan murah dan nyaman di Lonely Planet). Nah kalau mau nginap di hotel bisa nginap di Hotel Indra ( Jalan Landorundun No 63 Telpon 0423 21583, 21163) . Sejauh ini menurut Agoda, hotel ini paling murah di Toraja dengan tarif mulai 350 ribu. Kalau mau hotel yang menurutku kelas 1 dan punya pelayanan yang mantap bisa nginap di Hotel Missiliana (Jalan Pongtiku no 27 Rantepao telepon 042321212, 042321575) dengan tarifnya mulai dari 600 ribu.
- Tempat kuliner favorit di Toraja dimana ya? Oh ya, aku juga punya teman muslim nih, ada gak restoran muslim di Toraja? Jawab: Wah, kalau tempat kuliner banyak sih tapi yang paling favorit di warung Pong Burrik (Depan Smp 1 Rantepao) dimana anda akan temukan aneka masakan khas Toraja seperti lendong pammarasan, ikan pammarasan, dangkot ayam, Papiong dan masih banyak lagi Nah bagi yang agama Muslim, bisa kunjungi warung Satria Desa ( samping BNI Jalan poros Palopo Jl. Diponegoro No. 15 Rantepao - Toraja Utara telepon 0423 21225., warung Sari Kostan (samping mesjid Rantepao), Mitra Patma (depan kantor Pos Rantepao) atau restoran Mambo (Jl. Sam Ratulangi - Rantepao - Toraja Utara Tlp 042321134).
- Kalau mau belanja oleh-oleh khas Toraja di mana ya? Jawab: Nah, kalau mau beli souvenis khas Toraja kebanyakan ke pusat pertokoan Rantepao. Kamu bisa temukan kaos Toraja mulai harga Rp. 60.000, gantungan kunci seharga Rp. 5000, gelang, kalung, ukiran Toraja dan makanan ringan asal Toraja seperti Bade Kadong dan Tori’.
- Kami kepingin banget lihat kerbau belang di Toraja, dimana ya kami bisa lihat? Jawab: Wah, kalau kerbau sih banyak, di sekitaran sawah ada, tapi kalau mau lihat aneka ragam kerbau sekaligus mau tahu harganya bisa kunjungi Pasar Bolu bagian pasar hewan. Di sana kalian akan lihat ratusan kerbau yang diperjualbelikan mulai 20 juta sampai milyaran loh. Bagusnya datang pas hari pasar karena lebih rame.
- Kapan Rambu Tuka (pesta pernikahan) dan Rambu Solo (upacara kematian) diadakan di Toraja? Jawab: Mengingat Rambu Solo & Rambu Tuka' diadakan/ ditentukan pelaksanaannya oleh seluruh rumpun keluarga besar (Tongkonan), jadwal acara bersifat tentatif. Kalau rambu Tuka biasanya hampir dilaksanakan tiap bulan tapi kalau Rambu Solo paling ramai bulan Juni dan Desember mengingat Rambu Solo diadakan ketika semua rumpun keluarga berkumpul dan biasanya waktu liburan akhir tahun dimanfaatkan anggota keluarga tersebut terutama yang berada di daerah perantauan Informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor kontak Tourist Information Centre Disbudpar Torut (0423) 21277 / 25455, Fax: (0423) 25455.
- Dimana ya sewa/rental mobil dan motor di Toraja? Jawab: Kalau mau rental mobil bisa hubungi hubungi bapak Basri Jayus (telepon 085299503883, 081244441882, 085255394980), atau bisa juga hubungi rental lainnya di 0813-553-89718, 081355116449. Harganya sekitar 400 ribu/perhari. Nah, bagi yang mau rental motor bisa di Lebonna Tour jalan Wolter Monginsidi (depan Sma Katolik Rantepao) telepon 0423 23520
- Bagaimana caranya jika saya mau lihat ritual Ma'nene atau upacara mengganti baju orang yang telah meninggal? Jawab: Anda bisa datang ke daerah Baruppu dimana Upacara/Ritual Ma' Nene' dilaksanakan setiap tahun, yaitu selama Bulan Agustus (1-31). Di tahun 2014, Upacara Ma' Nene' bertepatan dengan Acara Pertemuan Keluarga Baruppu (PKB) yg dilaksanakan 1 kali dalam 3 tahun. Di Baruppu Upacara Ma' Nene' hanya mengganti pakaian Mayat, tdk ada penggantian Peti. Sebagaimana makna yg terkandung dalam Filosofi Ma' Nene. Bahkan ada beberapa pemakaman Tua di Baruppu, peti jenazah tdk lagi dipakai, melainkan jenazah langsung di masukkan di Lo'Ko'/Liang Paa' (Kuburan Dari Batu), setelah jenazah Dibalun (dibungkus dengan kain) kembali. Upacara Ma' Nene pertama kali dilaksanakan di Baruppu. Setelah itu upacara ini lalu dilaksanakan juga di Rindingallo, Pangala, Sarambu, Lo'Ko Uru', Ke'Pe' Maiting, Lempo Poton. Selain Baruppu, Upacara Ma' Nene' dilaksanakan 1 kali dalam 3 tahun. (Info dari FB kak Norris Sandang).
- Apa objek wisata yang paling favorit di Toraja? Jawab: Ada banyak objek wisata di Toraja, namun yang paling favorit yaitu:
- Ketekesu, situs pekuburan tebing dengan kuburan bergantung dan tau-tau dalam bangunan batu.
- Tilanga, tempat permandian alam dan didasar telaganya, banyak hidup ikan lele maupun belut se-ukuran paha manusia dewasa.
- Londa, anda akan menemukan tengkorak manusia, peti-peti mayat diatur sesuai dengan garis keluarga. Anda juga akan temukan tengkorak sepasang kekasih yang cerita cintanya seperti Romeo dan Juliet.
- Batutomonga, dari tempat ini Anda dapat melihat keindahan rantepao dan lembah sekitarnya.
- Pallawa, anda akan temukan rumah adat Tongkonan yang sangat menarik dan berada di antara pohon-pohon bambu di puncak bukit. Tongkonan tersebut didekorasi dengan sejumlah tanduk kerbau yang ditancapkan di bagian depan rumah adat.
- Lemo, Tempat ini sering disebut sebagai rumah para arwah. Di pemakaman Lemo Anda dapat melihat mayat yang disimpan di udara terbuka, di tengah bebatuan yang curam. Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan antara kematian, seni, dan ritual.
- Kambira, kuburan bayi di atas pohon.
- Suaya.
- Makula, tempat permandian alam belerang.
- Desa Pango-Pango, desa wisata dengan pemandangan alam yang indah.
Demikianlah pertanyaan yang kebanyakan diajukan oleh para wisatawan yang hendak berkunjung ke Toraja. Semoga perjalanan anda ke Toraja aman dan lancar. Selamat menikmati Tana Toraja.
...Read more
Toraja : Objek Wisata Batutumonga
08 September 2015 01:15
Batu Tumonga termasuk objek wisata yang harus anda kunjungi ketika berada di Tana Toraja. Lokasi wisata ini terletak di lereng Gunung Sesean dengan ketinggian ±1300 meter dari permukaan laut, yang merupakan gunung tertinggi di kawasan Toraja. Gunung ini juga merupakan tempat terbaik bagi para wisatawan yang ingin menyaksikan dari ketinggian akan keindahan Tana Toraja. Jika anda berada di daerah ini, anda juga dapat melihat Kota Rantepao (ibukota Toraja Utara) yang merupakan pintu masuk ke daerah yang indah dan subur ini.
Objek wisata ini sedikit berbeda dengan objek wisata lain yang berada di kawasan Toraja. Objek wisata ini hanya berupa pemandangan alam yang indah disertai udara sejuk dan menyegarkan. Terdapat pula beberapa rumah tradisional (Tongkonan) serta hamparan sawah sebagai pelengkapnya. Semua pesona alam ini dapat anda nikmati sembari meminum hidangan hangat kopi toraja yang sudah terkenal di kalangan pecinta kopi tanah air.
Jika ingin menikmati hamparan sawah yang hijau, sebaiknya anda datang di bulan Maret dan April. Namun jika ingin melihat hamparan sawah di saat padi mulai menguning, anda sebaiknya berkunjung di bulan Juli atau Agustus.
Jika belum terpuaskan, anda perlu mencoba kegiatan yang satu ini yaitu bepergian menuju ke kawasan ini di saat pagi hari. Disana anda akan diselimuti kabut yang membalut langit Toraja dan menghadirkan kesan seolah anda berada di negeri awan.
Di daerah ini, terdapat beberapa homestay yang siap menyambut anda yang ingin merasakan keheningan alam pegunungan. Kamar – kamar yang tersedia pun terbilang bersih meski terkesan sederhana namun tetap meninggalkan kesan tradisional karena bentuk rumah berupa Rumah Tongkonan. Tarif kamar pun relative murah yaitu berkisar di harga Rp 100.000 dan tarif ini sudah termasuk dengan sarapan. Suasana yang anda rasakan akan semakin hikmat dengan hadirnya lantunan lagu dari para jangkrik.
Transportasi
Ada dua sarana yang dapat anda gunakan ketika ingin menuju daerah wisata ini. Anda dapat menggunakan jasa minibus atau bemo yang dapat anda temui di Pasar Bolu. Pilihan kedua adalah menggunakan jasa rental mobil.
Jalur perjalanan untuk menuju Batu Tumonga terbilang tidak mudah karena kondisi jalan yang menanjak dan berkelok. Namun perjuangan anda ketika menuju ke daerah ini, berdurasi 1 hingga 1,5 jam, setimpal dengan pemandangan alam yang akan anda temui.
Read more
Kuburan Batu Lemo
04 September 2015 21:19
Tradisi pekuburan dalam liang batu di Lemo sudah berlangsung sejak tahun 1650, digunakan pertama kali atas perintah ketua adat setempat bernama Songgi Patalo, keturunan Puang Tomembuli Buntu. Pekuburan yang dianggap paling tua adalah yang terletak di sebelah kiri liang yang dibuat oleh anak dari Singgi Patalo bernama Sakkoda pada sekitar 1680. Kemudian menyusul di sebelah kanannya, yang termasuk milik keturunan dari tongkonan Tondok Buntang. Sekitar abad ke-18 kompleks ini sudah dikuasai oleh beberapa rumpun keluarga yang mempunyai hubungan dengan keturunan Tongkonan Tondok, tetapi sudah berdiri sendiri antara lain; kuburan Tatto Bara milik Tongkonan Kalosi, kuburan Tambolang, kuburan Goannanunggu. Jadi, liang tentu menjadi warisan yang merupakan kuburan milik keluarga yang membuatnya, yang selanjutnya hanya boleh dipergunakan untuk menguburkan anggota keluarga dari rumpun itu juga.
Read more
**/ ?>
- Kategori Blog
- Artikel Terbaru