
*/ ?>
Tradisi pekuburan dalam liang batu di Lemo sudah berlangsung sejak tahun 1650, digunakan pertama kali atas perintah ketua adat setempat bernama Songgi Patalo, keturunan Puang Tomembuli Buntu. Pekuburan yang dianggap paling tua adalah yang terletak di sebelah kiri liang yang dibuat oleh anak dari Singgi Patalo bernama Sakkoda pada sekitar 1680. Kemudian menyusul di sebelah kanannya, yang termasuk milik keturunan dari tongkonan Tondok Buntang. Sekitar abad ke-18 kompleks ini sudah dikuasai oleh beberapa rumpun keluarga yang mempunyai hubungan dengan keturunan Tongkonan Tondok, tetapi sudah berdiri sendiri antara lain; kuburan Tatto Bara milik Tongkonan Kalosi, kuburan Tambolang, kuburan Goannanunggu. Jadi, liang tentu menjadi warisan yang merupakan kuburan milik keluarga yang membuatnya, yang selanjutnya hanya boleh dipergunakan untuk menguburkan anggota keluarga dari rumpun itu juga.
Tags: wisata toraja lemo kumuran batu